Minggu, 17 Mei 2009

Mengapa doping muncul dalam dunia olah raga?

Mengapa doping muncul dalam dunia olah raga?

Oleh : M. Abidin

 Salah satu alasanya adalah sebagai penambah energi dan segala harapan yang diletakkan di dalam obat karena terdorong oleh berbagai hal ( seorang atlit untuk meraih sesuatu kemenangan yang mudah dan membuat supaya tenaga pada saat pertandingan tidak mudah terkuras).
 Kedua adalah bahwa seseorang tidak boleh meremehkan sifat – sifat obat itu sendiri. Penggunaan obat selalu diperluas dan dosis melampaui penggunaan farmakologis yang telah didasarkan tepat guna.
Sebagian dari obat memiliki sifat, walaupun tidak membuat ketagihan, karena penggunaan obat tersebut akan mengakibatkan terbiasa sehingga dosis harus selalu ditingkatkan. Itu merupakan salah satu penyebab bahaya obat. Begitu pula doping dalam olah raga juga berbahaya. Misalnya pencahar digunakan untuk mengurangi berat badan dan hypnose digunakan sebagai narkotik. Karena kegiatan olah raga melibatkan setiap fungsi fisiologis otot, saraf dan sistem respiratoris – cilculatoris, maka banyak jenis obat memungkinkan mendukung secara langsung dan tidak langsung perbaikan efisiensi dalam kegiatan olah raga. Karena seringnya ditemui kasus-kasus dan maraknya penggunaan obat-obatan perangsang oleh atlet dalam kejuaraan internasional, bahkan dalam event olympiade, maka doping dalam olahraga harus dilarang dan diperangi.Oleh karena itu, organisasi IOC (International Olympic Committee), memandangnya dengan sangat serius sehingga diselenggarakanlah "World Conference on Doping in Sport" di Lausanne, Swiss. Untuk itu, WADA terus melakukan langkah-langkah progresifnya seperti menyelenggarakan konferensi dunia tentang doping di dalam olahraga, pada tanggal 3-5 Maret 2003 di Copenhagen, Denmark yang diikuti oleh para atlet, para menteri dan pejabat tinggi pemerintah, organisasi antar pemerintah dan non pemerintah, international Olympic committee, international sport federation, national olympic committee, international paralympic committee, lembaga antidoping nasional, yang menghasilkan resolusi dan deklarasi tentang anti doping dalam olahraga.

Pengertian Faal Olahraga

Pengertian Faal Olahraga

oleh : Claudius Krisna Widhi P (076484035)

Ilmu faal olahraga adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia dan bagian-bagiannya pada waktu olahraga. Faal olahraga sebagai ilmu amalan (Applied Science) merupakan dasar dari ilmu kedokteran olahraga. Definisi ilmu kedokteran olahraga menurut A. Venerando (1975) adalah “Aplikasi ilmu kedokteran pada olahraga dan aktivitas fisik umumnya, agar didapat keuntungan segi preventif dan kemungkinan terapoetis dari berolahraga untuk mempertahankan keadaan sehat dan menghindari setiap
keadaan yang berhubungan dengan kelebihan atau kekurangan latihan fisik” (Karhiwikarta, 1978).
Fisiologi olahraga sebagai salah satu disiplin kedokteran berusaha untuk mempelajari efek latihan terhadap tubuh, mempelajari bagaimana efisiensi tubuh manusia
dapat diperbaiki dengan latihan, mempelajari metoda yang paling sesuai untuk menilai 13 perbedaan parameter fisik dan fisiologis dan mempelajari bermacam-macam tes yang cocok untuk mengukur keadaan kesegaran jasmani (Giam, 1993). Berdasarkan tipe dan intensitas performance latihan, olahraga dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
1. Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan perubahan pada panjang otot dan pergerakan sendi dengan kontraksi ritmis, tetapi hanya terjadi sedikit perubahan
pada kekuatan intramuskular.
2. Olahraga statik, yaitu olah raga yang menyebabkan perubahan kekuatan intramuskular, tetapi tidak terjadi atau hanya terjadi sedikit perubahan panjang otot dan pergerakan sendi (Mitchell dkk, 1994). Olahraga dinamik dengan melibatkan banyak otot menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen. Sedangkan olahraga statik hanya menyebabkan sedikit peningkatan dalam kebutuhan oksigen.

Penyakit Akibat Merokok

Penyakit Akibat Merokok

Oleh : Ersi Endita S (076484033)

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru.
Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru. Merokok juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis. Dan asma.
Merokok menjadi pemicu utama penyebab penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya secara tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Dibandingkan dengan bukan seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lipat.
Gangguan yang ditimbulkan akibat merokok antara lain sebagai berikut.

1. Jantung Koroner

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan pembuluh darah perifer.

2. Stroke

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah banyak dikaitkan dengan kegiatan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan perokok

3. Memudahkan Terjangkit AIDS

Dalam penelitian yang banyak dilakukan di amerika serikat dan inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Ternyata merokok menurunkan kekebalan tubuh sehingga lebih mudah terkena AIDS.

4. Gangguan Fisiologis

Nikotin menyebabkan ketagihan. Selain itu, nikotin juga merangsang pelepasan andrenalin, meningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin juga dapat mengaktifkan trombositsehingga terjadi adhesi (penempelan) trombosit ke dalam pembuluh darah.
Karbon monoksida melarutkan hemoglobin, sehingga persediaan opksigen untuk jaringan tubuh menurun. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). CO membuat darah mengental dan mudah menggumpal.

Tes dan Pengukuran Untuk Koordinasi Tubuh

Koordinasi adalah harmonisasi / keterhubungan fungsi antara beberapa elemen gerak. Misalnya koordinasi mata dan tangan.

Oleh : Ira Dewanti (076484217)

Nama Tes : Lempar tangkap Bola
Tujuan : Mengukur koordinasi mata-tangan. Kemampuan koordinasi mata-tangan diperlukan untuk cabang olahrag yang memiliki gerakan relative kompleks seperti tennis,bulu tangkis, dan softball.
Peralatan : Kapur atau pita untuk membuat garis. Sasaran berbentuk bulat,terbuat dari kertas atau karton yang berwarna kontras, dengan garis tengah 30 cm. pita pengukuran panjang 3 m dengan ketepatan 1 cm.
Prosedur : Sasaran ditempelkan pada tembok dengan bagian bawahnya sejajar dengan tinggi bahu testee yang melakukan. Buatlah garis di lantai dengan jarak 2,5 m dari tembok sasaran, menggunakan kapur atau pita. Testee diinstruksikan melempar bola dengan satu tangan kea rah sasaran dan berusaha mengakap dengan tangan yang sama. Bola dilempar dengan cara lemparan bawah, dan bola harus ditangkap sebelum jatuh. Lempar tangkap dinyatakan berhasil jika :
• Bola mengenai sasaran dan siswa dapat menangkap bola pantulan langsung dari sasaran.
• Bola ditangkap dengan satu tangan dengan tanpa bantuan anggota badan lainnya.
• Saat menangkap kaki tidak menginjak atau melebihi garis pembatas.
Lemparan dilakukan 10 kali pada tangan kanan dan 10 pada tangan kiri.
Penskoran : Lemparan yang mengenai sasaran dan ditangkap dengan baik mendapat skor 1. jumlahkan skor lempar tangkap yang berhasil. Kemungkinan skor tertinggi yang dicapai testee adalah 20 kali.

Sabtu, 16 Mei 2009

olahraga dayung

Mendayung (olahraga)

Oleh : Erik Rohmatullah (076484219)


Dayung adalah olahraga di mana atlet terhadap setiap perlombaan lainnya di sungai, danau atau di laut, tergantung pada jenis lomba dan disiplin. Dengan perahu propelled oleh pasukan reaksi pada dayung blades karena mendorong terhadap air. Olahraga dapat rekreasi baik, dengan fokus pada mempelajari teknik yang diperlukan, dan kompetitif di mana keseluruhan kebugaran memainkan peranan besar. Hal ini juga salah satu tertua Olimpiade olahraga.


Single berkayuh

Satu adalah mendayung perahu dayung dirancang untuk satu orang yang propels perahu dengan dua oars, satu di setiap sisi. Istilah 'mendayung satu' biasanya merujuk kepada olahraga dayung yang kompetitif: perahu kecil yang memiliki tata letak yang sama, tetapi umumnya lebih luas dan lebih lambat, dan lebih cocok untuk rougher air atau membawa beban. Satu-satunya pendayung adalah salah satu kelas diakui oleh International Federation Pantai dan Olimpiade, yang menetapkan minimal berat perahu sebagai 14kg: rata-rata panjang sekitar 8.2m (27ft). Adalah lambat 2. Kategori balap perahu, dan diakui oleh kompetitor lainnya di antara rowers sebagai toughest, baik secara fisik dan mental: satu sculling kadang-kadang dikenal sebagai 'raja kelas'. pada efek dari gerakan mereka pada keseimbangan dan kecepatan. Single sculling waktu persidangan ras dan kadang-kadang digunakan untuk mengukur individu 'teguran kemampuan untuk menjadi pilihan kapal-kapal besar, karena kemampuan masing-masing pengayuh dapat diukur secara langsung dan tidak ada kontribusi dari anggota awak lainnya. Namun sculling kemampuan dan keluasan dayung-dayung kemampuan tidak sama. Handal dan melakukan usapan-dayung rowers mungkin tidak dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam satu tempat berkayuh teknik dan keseimbangan yang lebih kritis.

Senin, 11 Mei 2009

ALAT PERNAPASAN MANUSIA

ALAT PERNAPASAN MANUSIA

Alat pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal tenggorokan, batang tenggorokan, dan paru paru.

1. Hidung

Hidung merupakan alat pertama yang dilalui udara dari luar. Di dalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir. Rambut dan selaput lendir berguna untuk menyaring udara, mengatur suhu udara yang masuk agar sesuai dengan suhu tubuh, dan mengatur kelembapan udara.

2. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Setelah melewati hidung, udara masuk ke pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring adalah hulu kerongkongan. Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan (laring) udara masuk ke batang tenggorokan (trakea).
Pada daerah tekak, yaitu di langit langit mulut bagian belakang terdapat anak tekak. Pada pangkal tenggorokan (laring) terdapat katup yang disebut epiglottis. Ketiak kita bernapas, epiglotis terbuka dan anak tekak melipat ke bawah bertemu epiglottis. Udara akan masuk melalui melalui pangkal tenggorokan. Ketika kita menelan , epiglottis menutup pangkaal tenggorokan dan makanan akan masuk ke kerongkongan (esofagus). Tetapi jika kita menelan dan epiglottis belum menutup, makanan dan minuman akan masuk ke tenggorokan. Saat itu kita tersedak.
Pangkal tenggorokan (laring) terdiri atas keeping tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan , gelang tulang rawan.
Pada pangkal tenggorokan terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar bila terhembus udara dari paru-paru.

3. Batang Tenggorokan (Trakea)

Batang tenggorokan terletak di daerah leher, di depan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan. Panjang batang tenggorokan sekitar 10 cm. Dinding dalamnya dilapisi selaput lendir yang sel-selnya berambut getar. Rambut-rambut getar berfungsi untuk menolak debu dan benda asing yang bersama udara. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita akan batuk atau bersin.


4. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronkiolus sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Melalui kapiler-kapiler darah di alveolus inilah oksigen dari udara di ruang alveolus akan berdifusi ke dalam darah.

5. Paru-paru

Paru-paru terletak di rongga dada di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan, yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Pau-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura. Selaput paru-paru terdiri dari dua lapis. Selaput paru-paru membungkus alveolus-alveolus. Jumlah alveolus kurang lebih 300 juta buah. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali dari luas permuklaan tubuh manusia.
Volume udara di dalam paru-paru orang dewasa lebih kurang 5 liter. Kemampuan paru-paru menampung udara diebut dengan daya tampung paru-paru atau kapasitas paru-paru. Volume udara yang dipernapaskan oleh tubuh tergantung besar kecilnya paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada pernapasan biasa orang dewasa udara yang keluar dan masuk paru-paru sebanyak 0,5 liter. Udara sebanyak ini disebut udara pernapasan atau udara tidal.
Apabila kalian menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan napas sekuat-kuatnya, volume yang dan ke luar lebih kurang sebanyak 3,5-4 liter. Volume udara ini disebut kapasitas vital paru-paru. Sebanyak 1-1,5 liter udara tetap tinggal di paru-paru walaupun kita telah menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Volume udara ini disebut udara residu.

Jumat, 08 Mei 2009

Kendalikan Berat Badan Anda

Bahaya Kelebihan Berat
Mungkin Anda bertanya, “Bukankah orang gemuk itu kelihatan gembira dan peramah?” Ya, mungkin itu benar. Biasanya mereka gembira dan mudah bergaul, tetapi mereka masih kelebihan berat badan. Banyak faktor yang menyebabkan mereka “over weight”, terutama karena makan lebih dari kebutuhan.
Mengherankan sekali bila kita memikirkan perubahan yang akan terjadi pada perawakan kita yang tampan dan muda hanya karena makan sedikit kalori tambahan tiap hari, lebih dari yang kita perlukan. Sebagai contoh, jika Anda hanya makan sepotong roti ekstra sehari lebih dari yang Anda perlukan, dan terus-menerus berbuat demikian selama lima tahun, Anda akan menambahkan kira-kira 20 kg pada berat badan Anda, dan dalam sepuluh tahun kira-kira 40 kg.
Semua lemak tambahan ini memberi beban pada jantung, ginjal, hati, dan persendian yang memikul berat badan, seperti panggul, lutut dan mata kaki. Ini berarti badan lebih cepat rusak karena menanggung semua berat tambahan ini. Kalori yang berlebih itu dapat menyebabkan kematian. Anda sendirilah yang sedang memperpendek hidup Anda di meja makan!

Minggu, 03 Mei 2009

TIPS BAGI IBU HAMIL YANG INGIN BERSEPEDA

TIPS BAGI IBU HAMIL YANG INGIN BERSEPEDA :

Oleh : Nur Hayatun N (076484016)

Persiapan untuk diri sendiri :
1. Konsultasi ke dokter sebelum menjalankan kegiatan bersepeda waktu hamil. Pastikan bayi yang dikandung dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan pertumbuhan, serta tidak ada komplikasi lain pada kehamilannya. Jangan bersepeda kalau kepala janin sudah masuk dalam panggul yang biasanya terjadi pada akhir kehamilan.
2. Nilai diri sendiri apakah ada masalah yang dialami selagi hamil, misalnya nyeri punggung, nyeri pada daerah pinggang bawah, atau daerah sekitar panggul. Bila ada masalah seperti hal tersebut, bersepeda bukan latihan yang tepat.
3. Persiapkan rehidrasi lebih dari cukup. Harus lebih sering berhenti untuk mendinginkan tubuh, dan minum sebanyak-banyaknya.
4. Perhitungkan isi perut sebelum mulai bersepeda, sebaiknya sudah ada pasokan cukup kalori disana. Membawa bekal bahan berkalori yang manis (coklat, gula) mutlak dibutuhkan.
5. Gunakan helmet dan kalau perlu dilapis dengan penutup kepala sampai ke tengkuk untuk menghindarkan sengatan matahari.
6. Bila fleksibilitas dan keseimbangan menjadi masalah sebaiknya jangan bersepeda. Apalagi kalau belum terlalu mahir bersepeda. Jatuh dari sepeda harus selalu dihindari.
7. Rencanakan route dengan matang. Sebaiknya hanya menempuh jalan yang halus (tarmac) dengan tanpa banyak lobang-lobang di jalan dan banyak tanjakan. Hentakan pada daerah panggul berisiko gangguan pada tulang dan sendi panggul.
8. Jangan bersepeda kalau sudah ada tanda-tanda akan/dekat melahirkan.

Persiapan untuk sepeda dan berkendara:
1. Sepeda full-suspension lebih baik dibandingkan sepeda tanpa suspensi.
2. Usahakan posisi berkendara jangan terlalu membungkuk, untuk itu pertimbangkan ukuran sepeda yang sesuai, dengan penyesuaian (fitting):
a. Gunakan high-rise handle bar
b. Stem jangan terlalu panjang
c. Kedudukan seatpost sedikit lebih rendah, sehingga sangat mudah kaki menjejak tanah
d. Kedudukan saddle jangan terlalu kebelakang
3. Tekanan ban jangan terlalu keras. Pilih ban yang tapaknya lebih lebar, tetapi tidak terlalu "knobby".
4. Pilihlah saddle yang lebih lebar dengan padding tambahan yang lebih empuk
5. Lengan crank jangan terlalu panjang, dan utamakan bergaya spinner dan bukan pusher waktu mengayuh sepeda.
6. Gunakan dengan baik peranti keselamatan bersepeda di jalan raya.
7. Hindari jalan yang banyak polusi, dan pilihlah area-area hijau.
8. Hindari jalan yang banyak lobang, meski untuk itu harus memutar lebih jauh.
9. Beristirahat lebih sering di tempat yang teduh, dan biasakan selalu minum banyak tiap beristirahat.
10. Jangan bersepeda sendirian, ajak teman untuk mendampinginya.
11. Bawa alat komunikasi (handphone) agar segera bisa menghubungi dokter atau ambulance service bila timbul masalah di jalan.
12. Jangan mengangkat sepeda kalau ingin memindahkannya, terutama bila berat sepeda lebih 15 kg. Mintalah bantuan pendamping bila diperlukan.
13. Jangan melakukan sprint atau kayuhan yang menghentak.

Saran paling akhir, harap selalu mendiskusikan ke dokter kegiatan bersepeda yang dilakukan...........

“Pendidikan Jasmani Dalam Perspektif ( Pembentukan ) Watak Pada Anak”

Hakikat Pendidikan Jasmani

Oleh : Ragil Ar Rasyid (076484034)

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
Tujuan Pendidikan Jasmani
Apakah sebenarnya tujuan pendidikan jasmani? Menjawab pertanyaan demikian, banyak guru yang masih berbeda pendapat. Ada yang menjawab bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berolahraga. Ada pula yang berpendapat, tujuannya adalah meningkatkan taraf kesehatan anak yang baik, dan tidak bisa disangkal pula pasti ada yang mengatakan, bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kesemua jawaban di atas benar belaka. Hanya saja barangkali bisa dikatakan kurang lengkap, sebab yang paling penting dari kesemuanya itu tujuannya bersifat menyeluruh.
Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
• Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
• Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
• Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
• Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
• Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
• Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Diringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif.
Pengembangan domain psikomotorik secara umum dapat diarahkan pada dua tujuan utama, pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani, dan kedua, mencapai perkembangan aspek perseptual motorik. Ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani serta sekaligus bersifat pembentukan penguasaan gerak keterampilan itu sendiri.
Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik, yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologis organ tubuh. Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah sistem (misalnya sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem metabolisme, dll.)
Dalam pengertian yang lebih resmi, sering dibedakan konsep kebugaran jasmani ini dengan konsep kebugaran motorik. Keduanya dibedakan dalam hal: kebugaran jasmani menunjuk pada aspek kualitas tubuh dan organ-organnya, seperti kekuatan (otot), daya tahan (jantung-paru), kelentukan (otot dan persendian); sedangkan kebugaran motorik menekankan aspek penampilan yang melibatkan kualitas gerak sendiri seperti kecepatan, kelincahan, koordinasi, power, keseimbangan, dll. Namun dalam naskah ini, penulis akan menggunakan konsep kebugaran jasmani tersebut untuk menunjuk pada keseluruhan aspek di atas.
Pengembangan keterampilan gerak merujuk pada proses penguasaan suatu keterampilan atau tugas gerak yang melibatkan proses mempersepsi rangsangan dari luar, kemudian rangsangan itu diolah dan diprogramkan sampai terjadinya respons berupa tindakan yang sesuai dengan rangsangan itu.
Penekanan proses pembelajarannya lebih banyak ditujukan pada proses perangsangan yang bervariasi, sehingga setiap kali anak selalu mengerahkan kemampuannya dalam mengolah informasi, ketika akan menghasilkan gerak. Dengan cara itu, kepekaan sistem saraf anak semakin dikembangkan.
Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Aspek kognitif dalam pendidikan jasmani, tidak saja menyangkut penguasaan pengetahuan faktual semata-mata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga serta manfaat pengisian waktu luang.
Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak. Konsep diri menyangkut persepsi diri atau penilaian seseorang tentang kelebihannya. Konsep diri merupakan fondasi kepribadian anak dan sangat diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah dewasa kelak.
Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik, yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologis organ tubuh. Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah sistem (misalnya sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem metabolisme, dll.)
Dalam pengertian yang lebih resmi, sering dibedakan konsep kebugaran jasmani ini dengan konsep kebugaran motorik. Keduanya dibedakan dalam hal: kebugaran jasmani menunjuk pada aspek kualitas tubuh dan organ-organnya, seperti kekuatan (otot), daya tahan (jantung-paru), kelentukan (otot dan persendian); sedangkan kebugaran motorik menekankan aspek penampilan yang melibatkan kualitas gerak sendiri seperti kecepatan, kelincahan, koordinasi, power, keseimbangan, dll. Namun dalam naskah ini, penulis akan menggunakan konsep kebugaran jasmani tersebut untuk menunjuk pada keseluruhan aspek di atas.
Pengembangan keterampilan gerak merujuk pada proses penguasaan suatu keterampilan atau tugas gerak yang melibatkan proses mempersepsi rangsangan dari luar, kemudian rangsangan itu diolah dan diprogramkan sampai terjadinya respons berupa tindakan yang sesuai dengan rangsangan itu.
Penekanan proses pembelajarannya lebih banyak ditujukan pada proses perangsangan yang bervariasi, sehingga setiap kali anak selalu mengerahkan kemampuannya dalam mengolah informasi, ketika akan menghasilkan gerak. Dengan cara itu, kepekaan sistem saraf anak semakin dikembangkan.
Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Aspek kognitif dalam pendidikan jasmani, tidak saja menyangkut penguasaan pengetahuan faktual semata-mata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga serta manfaat pengisian waktu luang.
Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak. Konsep diri menyangkut persepsi diri atau penilaian seseorang tentang kelebihannya. Konsep diri merupakan fondasi kepribadian anak dan sangat diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah dewasa kelak.
Intelegensia emosional mencakup beberapa sifat penting, yakni pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan, dan kemampuan untuk berempati. Pengendalian diri merupakan kualitas pribadi yang mampu menyelaraskan pertimbangan akal dan emosi yang menjadi sifat penting dalam kehidupan sosial dan pencapaiannya untuk sukses hidup di masyarakat. Demikian juga dengan ketekunan; tidak ada pekerjaan yang dapat dicapai dengan baik tanpa ada ketekunan. Ini juga berlaku sama dengan kemampuan memotivasi diri, kemandirian untuk tidak selalu diawasi dalam menyelesaikan tugas apapun.
Di lain pihak, kemampuan berempati merupakan kualitas pribadi yang mampu menempatkan diri di pihak orang lain, dengan mencoba mengetahui perasaan oran lain. Karena itu pula empati disebut juga sebagai kecerdasan hubungan sosial. “Cubitlah diri kamu sendiri, sebelum mencubit orang lain. Niscaya kamu akan mengetahui, apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan pada orang lain,” merupakan kearifan leluhur, yang jika diperas maknanya, tidak lain adalah penekanan kemampuan berempati.
D. Gerak Sebagai Kebutuhan Anak
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.
Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.
Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarnya. Bayangkan keceriaan yang didapatnya ketika ia menyadari baru saja menambah pengetahuan dan keterampilan. “Lihat, saya sudah bisa “ teriaknya kepada semua orang.

Belajar dan keceriaan merupakan dua hal penting dalam masa kanak-kanak. Hal ini termasuk upaya mempelajari tubuhnya sendiri dan berbagai kemungkinan geraknya. Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kian banyak ia bergerak, kian banyak hal yang ditemui dan dijelajahi. Kian baik pula kualitas pertumbuhannya.
Perhatikan tiga kata kunci di atas: gerak, gembira, dan belajar. Anak-anak suka bergerak dan suka belajar. Perhatikan bagaimana anak-anak bermain di lapangan. Di sana akan tampak, mereka bergerak dengan keterlibatan yang total dan dipenuhi kegembiraan. Bagi anak, gerak semata-mata untuk kesenangan, bukan di dorong oleh maksud dan tujuan tertentu. Gerak adalah kebutuhan mutlak anak-anak.
Sayangnya, ketika usianya semakin meningkat, aktivitas anak-anak semakin berkurang. Ketika memasuki usia sekolah, ia belajar dengan cara yang berbeda. Mereka lebih banyak diminta duduk tenang untuk mendengarkan penjelasan guru tentang berbagai hal. Lingkungan belajar pun semakin sempit, dibatasi oleh empat sisi dinding kelas yang membelenggu. Karena dipaksa untuk diam, dan mendengarkan orang lain berbicara, belajar tidak lagi menarik bagi anak. Keceriaan mereka terampas dan hilanglah sebagian “keajaiban” dunia anak-anak mereka. Tidak heran bila anak merasa bahwa belajar ternyata kegiatan yang tidak menyenangkan.

SEJARAH PENCAK SILAT DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

A. SEJARAH PENCAK SILAT

Pencak silat merupakan ilmu bela diri warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia. Untuk mempertahankan kehidupannya, manusia selalu membela diri dari ancaman alam, binatang, maupun sesamanya yang dianggap mengancam integritasnya. Cara membela diri dari suatu daerah, berbeda dengan daerah lainnya. Untuk daerah pegunungan, pada umumnya, ditandai dengan sikap kuda-kuda yang kokoh dan gerak lengan yang lincah, sedangkan untuk daerah-daerah datar ditandai dengan sikap kuda-kuda yang ringan serta olah gerak kaki yang lincah. Perbedaan tersebuut disebabkan karena kondisi daerah dan bentuk ancamannya, termasuk jenis senjata yang digunakannya. Jurus-jurus yang digunakan untuk membela diri banyak diilhami dari dari olah gerak binatang-binatang, seperti macan, monyet, ular, dan bangau dan lain-lainnya.

B. PERKEMBANGAN PENCAK SILAT

Berbicara tentang “Perkembangan”, maka kita harus meletakkan dan melihat adanya saling hubungan antara sederet kejadian-kejadian sejarah, yang mana deratan tersebut dijajar menurut skala waktu. Kejadian sejarah tidak hanya terjadi pada seorang dan satu tempat saja, akan tetapi selalu terjadi akibat adanya saling hubungan manusia dengan sesamanya, yang kemudian dapat diperluas antara daerah bahkan antarnegara. Karena ketiga faktor sejarah tersebut yaitu faktor manusia, faktor tempat, dan faktor waktu, harus ada secara keseluruhan, dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Kebudayaan Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa harus terus dipelihara, dibina, dan dikembangkan guna memprkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila, meningkatkan kualitas hidup, memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggan nasional, memperkokoh jiwa persatuan dan kesatuian bangsa serta mampu menjadi penggerak bagi terwujudnya cita-cita bangsa di masa depan. (TAP. MPR, 1987:109)

Pencak silat, merupakan salah satu jenis bela diri yang sudah cukup tua umurnya. Tetapi saat ini belum kita dapatkan secara pasti kapan dan oleh siapa pencak silat itu diciptakan. Oleh karena itu biasannya perkembangan sejarah pencak silat, selalu dihubungkan dengan perkembangan sejarah manusia. Bagaimana sejarah perkembangan pencak silat di Indonesia, sejak dulu zaman penjajahan hingga setelah merdeka dan melaksanakan pembangunan disegala bidang.

1. Zaman Prasejarah

Pada zaman prasejarah di Indonesia, telah diciptakan cara membela diri sesuai dengan situasi dan kondisi sekitarnya

. Orang yang hidup di dekat hutan-hutn mempunyai cara membela diri yang khas untuk menghadapi binatang yang buas yang ada di hutan. Bahkan mereka juga menciptakan bela diri dengan meniru gerakan binatang tersebut, misalnya meniru hewan harimau, ular, burung.

Orang-orang yang hidup di pegunungan biasa berdiri, bergerak, berjalan dengan langkah kedudukan kaki yang kuat untuk menjaga agar tidak mudah jatuh selama bergerak di tanah yang tidak rata. Biasanya mnciptakan bela diri yang mempunyai cirri khas kuda-kuda yang kokoh tidak hanya bergerak. Sedangkan gerakan tangan lebih lincah, banyak ragamnya dan ampuh daya gunanya.

Penduduk yang hidup di daerah berawa, tanah datar, padang rumput biasa berjalan bergegas, lari. Sehingga gerakan kakinya menjadi lincah. Mereka menciptakan bela diri yang lebih banyak memanfaatkan kaki sebagai alat bela diri. Akhirnya setiap daerah mempunyai bela diri yang khas dan berbeda dengan daerah lainnya., sehingga timbullah aliran bela diri beraneka ragam. Pertemuan antara penduduk daerah yang satu dengan yang lainnya menyababkan terjadinya tukar mrnukar ilmu bela diri, sehingga dapat meningkatkan mutu bela diri di setiap daerah.

2. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Penjajahan

Pada zaman penjajahan pencak silat dipelajari dan dipergunakan baik oleh punggawa kerajaan, kesultanan, maupun para pehuang, pahlawan yang berusaha melawan penjajah. Di kalangan para pejuang, pencak silat diajarkan secara rahasia, sembunyi-sembunyi, karena kalau diketahui oleh penjajah akan dilarang. Kaum penjajah khawatir bila kemahiran pencak silat tersebut akhirnya digunakan untuk melawan mereka. Kekhawatiran mereka memang beralasan, karena hamper semua pahlawan bangsa seperti Tjik di Tiro, Imam bonjol, Fatahillah, Diponegoro, dan lain-lain adalah pendekar silat.

Perguruan-perguruan pencak silat tumbuh tanpa diketahhui para penjajah, bahkan sebagian menjadi semacam perkumpulan rahasia. Pencak silat dipelajari pula oleh kaum gerakan politik termasuk beberapa organisasi kepanduan nasional. Secara diam-diam prguruan-perguruan tersebut pencak silat berhasil memupuk kekuatan kelompok-kelompok yang siap melawan penjajah sewaktu-waktu. Kaum pergerakan yang ditangkap oleh penjajah dan dibuang, secara diam-diam pula, menyebarkan ilmu pencak silat tersebut di tempat pembuangan. Pasukan Pembela Tanah Air yang telah dikenal dengan nama PETA, juga mempelajari pencak silat dengan tekun.

Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Pencak silat sebagai ilmu bela diri nasional, didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan pertahanan bersama menghadapi sekutu. Dimana-mana, karena anjuran Shimitzu diadakan pemusatan tenaga aliran pencak silat di seluruh Jawa, serentak didirikan gerakan pencak silat yang diatur oleh pemerintah di Jakarta, pada waktu itu tidak diciptakan oleh para Pembina pencak silat suatuolahraga berdasarkan pencak silat yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada setiap pagi di sekolah-sekolah.

Akan tetapi usul itu ditolak oleh Shimitzu, karena khawatir akan mendesak Tahayo Jepang. Sekalipun Jepang memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsure-unsur warisan kebesaran kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi untuk kepentingan Jepang, bukan untuk kepentingan nasional kita. Namun haruslah kita akui bahwa keuntungan yang kita dapatkan dari zaman itu, kita mulai insyaf lagi akan keharusan berusaha mengembalikan ilmu pencak silat dari masyarakat.

Walaupun di masa penjajahan Belanda, pencak silat tidak diberikan kesempatan untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru dan pendekar pencak silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional, semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas nasional, para pelajar pada tahun duapuluhan atau bsebelumnya mendalami pencak silat, ternyata di masa kemerdekaan telah terbentuklah wadah nasional pencak silat Indonesia, pada tahun 1948.

3. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan

Kemahiran ilmu bela diri pencak silat yang dipupuk terus-menerus oleh bangsa Indonesia, akhirnya digunakan untuk melawan penjajah secara gerilya ada zaman perang kemerdekaan. Perguruan-perguruan pencak silat pada waktu perang, sibuk sekali mendidik, menggembleng tentara dan rakyat. Pesantren-pesantren disamping mengajarkan agama, juga meningkatkan pendidkan bela diri pencak silat. Perang fisik di Surabaya melawan Sekutu, pada bulan November tahun 1945, banyak menampilkan pejuang yang gagah berani.; Hasil didikan pencak silat dari pondok Tebu Ireng Gontor dan Jamsaren.

Pondok pesantren dan perguruan-perguruan pencak silat tersebut bukan hanya mengajarkan bela diri pencak silat saja melainkan juga mengisi jiwa ara calon pejuang dengan semangat juang patriotisme yang berkobar-kobar. Semangat juang demikianlah yang membuat mereka tak mempunyai rasa takut sedikiypun dalam melawan penjajah tentara sekutu yang mempunyai persenjataan yang lebih lengkap dan canggih, sehingga akhirnya bangsa Indonesia dapat berhasil memenangkan perang kemerdekaan secara gemilang.

Setelah Proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Belanda melancarkan dua kali agresi untuk menguasai kembali Indonesia. Pencak silat kembali dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kemahiran putra-putri Indonesia guna menghadapi perang terhadap Belanda. Para pemimpin bangsa Indonesia, dan para pendekar silat waktu itu, menyadari bahwa pengajaran pencak silat berhasil memupuk semangat juang dan menggalang persaudaraan yang erat.

Pada awal kemerdekaan kita, Belanda berhasil memecah belah bangsa Indonesia dalam kelompok-kelompok kesukuan dengan dibentuknya Negara-negara bagian. Bahkan kemudian terjadi pemberontakan politik PKI di Madiun, dan Darul Islam atau DI/TII. Kemahiran pencak silat bangsa Indonesia, digunakan kembali untuk menumpas pemberontakan. Bahkan untuk menumpas DI/TII, digunakan cara pagar betis, yaitu pengepungan pemberontak oleh tentara bersama dengan rakyat yang telah diajarkan kemahiran bela diri pencak silat.

4. Sejarah Perkembangan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)

Menjelang Pekan Olahraga Nasional yang pertama di Solo, para pendekar pencak silat berkumpul untuk membentuk organisasi pencak silat. Pada tanggal 18 Mei 1948, dibentuklah organisasi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSSI), yang kemudian menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Persatuan para pendekar dalam organisasi IPSI tersebut dimaksudkan untuk menggalang kembali semangat juang bangsa Indonesia, yang sangat diperlukan dalam pembangunan. Yang lebih penting, pencak silat dengan rasa persaudaraannya dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang pada saat itu sedang terpecah belah.

IPSI berdiri pada tahun 1973 dengan dipimpin oleh Mr. Wongsonegoro, Mariyun Sudirohadiprodjo, dan Rachmad Surenogoro. Banyak regenerasi yang dilakukan oleh IPSI dan seminar yang salah satunya dilaksanakan di Tugu Bogor pad tahun 1973.

Program olahraga bela diri pencak silat dtingkatkan dengan dilaksanakan program pertandingan olahraga pencak silat, dan dimasukkan dalam acara Pekan Olahrag Nasional (PON). Dengan seringnya kegiatan pertandingan olahraga pencak silat dtingkat-tingkat daerah maupun nasional, tersusun kembali kekuatan-kekuatan pencak silat yang selanjutnya membutuhkan program pembinaan yang terarah. Usaha-usaha pemerintah untuk menangani pencak silat akan lebih mendorong masyarakat untuk ikut melestarikan penak silat. Pada beberapa tahun terakhir pencak silat memasuki kawasan internasional, baik dari perkembangan pencak silat di negara-negara Eropa dan Amerika, maupun hubungan silaturahmi dengan bangsa serumpun di kawasan Asia Tenggara.

Pada tahun 1980 terbentuklah Persekutuan Pencak Silat antar Bangsa (PERSILAT) yang didukung oleh Negara-negara Asean, ialah Indonesia, Malaysia, Singapura. Tanggal 1 Januari 1983 diadakan pertemuan di Singapura.

Pada bulan Juli 1985, PERSILAT memutuskan dan menetapkan peraturan-peraturan di bidang olahraga pencak silat meliputi :

1. Peraturan pertandinagn olahraga pencak silat.

2. Peraturan penyelenggaraan pertandingan olahraga pencak silat.

3. Pedoman teknik dan taktik pertandingan olahraga pencak silat.

4. Pedoman pelaksanaan tugas wasit dan juri olahraga pencak silat.

5. Pedoman kesehatan pertandingan olahraga pencak silat.

6. Ketentuan tentang peralatan dan kelengkapan pertandingan olahraga pencak silat, (PERSILAT, 1985).